Perbedaan TSS dan TDS dalam Istilah Penjernihan Air di Industri

Perbedaan TSS dan TDS dalam Istilah Penjernihan Air di Industri

Dalam industri pengolahan air, istilah Total Suspended Solids (TSS) dan Total Dissolved Solids (TDS) seringkali digunakan untuk mengukur kualitas air. Meskipun keduanya terdengar serupa, TSS dan TDS sebenarnya memiliki perbedaan yang signifikan dalam konteks penjernihan air.

TSS (Total Suspended Solids)

TSS mengacu pada jumlah partikel padat yang terapung dalam air dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Partikel-partikel ini tidak larut sepenuhnya dalam air dan cenderung berada dalam bentuk terapung atau mengendap di dasar wadah jika dibiarkan diam. Contoh TSS meliputi lumpur, tanah, debu, dan serpihan organik atau anorganik lainnya.

Pengukuran TSS umumnya dilakukan dengan cara menyaring sampel air menggunakan penyaringan kertas yang telah diketahui beratnya sebelumnya. Setelah penyaringan, penyaringan kertas tersebut dikeringkan dan ditimbang kembali untuk menentukan berat partikel-padat yang tertinggal. Nilai TSS biasanya dinyatakan dalam satuan miligram per liter (mg/L) atau miligram per kilogram (mg/kg).

TDS (Total Dissolved Solids)

Sementara itu, TDS mengacu pada jumlah total zat-zat yang terlarut dalam air, termasuk mineral, garam, dan bahan kimia lainnya. Partikel-partikel ini terlarut sepenuhnya dalam air dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Contoh TDS meliputi kalsium, magnesium, natrium, klorida, bikarbonat, dan sulfat.

Pengukuran TDS umumnya dilakukan dengan menggunakan meter TDS yang mengukur konduktivitas listrik air. Air dengan kandungan TDS yang tinggi cenderung memiliki konduktivitas listrik yang lebih tinggi. Nilai TDS biasanya dinyatakan dalam satuan miligram per liter (mg/L) atau parts per million (ppm).

Perbedaan Utama

Perbedaan utama antara TSS dan TDS terletak pada sifat partikelnya. TSS terdiri dari partikel-padat yang terapung atau mengendap di dalam air, sedangkan TDS terdiri dari zat-zat yang terlarut sepenuhnya dalam air. Meskipun keduanya dapat mempengaruhi kualitas air dan memerlukan penanganan khusus dalam proses penjernihan air, pengukuran dan pengendaliannya memiliki metode yang berbeda.

Dengan memahami perbedaan antara TSS dan TDS, industri pengolahan air dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam kualitas air dan memastikan proses penjernihan air berjalan efektif.

Cara Mengurangi TSS dalam Air Baku Menggunakan Filter Pasir Silika dan Alternatifnya dengan Koagulasi Menggunakan Tawas

TSS (Total Suspended Solids) adalah parameter penting dalam penilaian kualitas air baku. Kadar TSS yang tinggi dapat menyebabkan air terlihat keruh dan mengandung partikel-partikel yang tidak diinginkan. Salah satu metode yang umum digunakan untuk mengurangi TSS dalam air baku adalah dengan menggunakan filter pasir silika. Selain itu, alternatif lain yang dapat dipertimbangkan adalah dengan menggunakan proses koagulasi menggunakan tawas.

Filter Pasir Silika

Filter pasir silika adalah salah satu metode yang efektif untuk mengurangi TSS dalam air baku. Proses ini melibatkan pengaliran air melalui lapisan pasir silika yang bertindak sebagai media penyaring. Partikel-partikel padat yang terapung dalam air akan tertahan di dalam lapisan pasir silika, sementara air yang jernih akan melewati filter dan dapat digunakan atau diproses lebih lanjut.

Untuk menjaga efektivitas filter pasir silika, perlu dilakukan backwashing secara berkala untuk membersihkan lapisan pasir dari kotoran yang telah ditangkap. Penggantian pasir silika yang sudah jenuh juga perlu dilakukan sesuai dengan petunjuk produsen untuk memastikan kinerja filter tetap optimal.

Koagulasi Menggunakan Tawas

Alternatif lain untuk mengurangi TSS dalam air baku adalah dengan menggunakan proses koagulasi menggunakan tawas. Tawas atau aluminium sulfat adalah bahan kimia yang dapat menetralkan muatan partikel-partikel kecil dalam air, sehingga memungkinkan partikel-partikel tersebut saling menggumpal dan mudah terendapkan.

Proses koagulasi melibatkan penambahan tawas ke dalam air baku dan pencampuran secara merata. Setelah proses pengadukan, air dibiarkan diam sehingga partikel-partikel yang telah menggumpal akan mengendap ke bawah. Air yang jernih kemudian dapat dipisahkan dari endapan tersebut dan dapat digunakan sebagai air bersih.

Cara Mengurangi TDS dalam Air Baku Menggunakan Reverse Osmosis dan Alternatifnya dengan Menggunakan Resin Pertukaran Ion

Total Dissolved Solids (TDS) adalah parameter penting dalam penilaian kualitas air baku. Kadar TDS yang tinggi dapat mengindikasikan adanya zat-zat terlarut dalam air yang mungkin tidak diinginkan. Salah satu metode yang umum digunakan untuk mengurangi TDS dalam air baku adalah dengan menggunakan sistem Reverse Osmosis (RO). Selain itu, alternatif lain yang dapat dipertimbangkan adalah dengan menggunakan resin pertukaran ion.

Reverse Osmosis (RO)

Reverse Osmosis (RO) adalah proses penyaringan yang menggunakan tekanan untuk memaksa air melalui membran semi-permeabel yang dapat menahan molekul-molekul yang lebih besar, termasuk zat-zat terlarut. Proses ini efektif mengurangi TDS dalam air baku dengan cara memisahkan zat-zat terlarut dari air, menghasilkan air yang lebih bersih dan rendah TDS.

Proses RO umumnya melibatkan beberapa tahapan, termasuk pre-filtrasi untuk menghilangkan partikel-partikel besar, penyaringan melalui membran RO untuk menghilangkan zat-zat terlarut, dan penanganan limbah untuk membuang zat-zat terlarut yang telah terpisah dari air.

Resin Pertukaran Ion

Alternatif lain untuk mengurangi TDS dalam air baku adalah dengan menggunakan resin pertukaran ion. Resin ini bekerja dengan cara menukar ion-ion yang terlarut dalam air dengan ion-ion yang terikat pada resin. Proses ini efektif mengurangi konsentrasi ion-ion terlarut dalam air, sehingga mengurangi TDS.

Proses penggunaan resin pertukaran ion melibatkan pengisian resin ke dalam kolom atau tangki tertentu, lalu air baku dialirkan melalui resin tersebut. Ion-ion yang terlarut dalam air akan tertukar dengan ion-ion yang terikat pada resin, sehingga mengurangi konsentrasi ion dalam air.

Metode Penjernihan Air untuk Skala Pabrik

Untuk skala pabrik, penjernihan air menjadi hal yang sangat penting untuk kualitas air yang digunakan dalam proses produksi. Berbagai metode penjernihan air dapat digunakan, tergantung pada jenis pencemar yang ada dalam air dan kebutuhan spesifik pabrik tersebut. Ady Water siap menyuplai alat maupun media untuk berbagai metode penjernihan air tersebut.

1. Filtrasi

Filtrasi adalah metode penjernihan air yang paling umum digunakan di berbagai skala, termasuk skala pabrik. Metode ini melibatkan penggunaan filter untuk menyaring partikel-partikel padat yang terapung dalam air. Filter dapat menggunakan media seperti pasir silika, karbon aktif, atau pasir aktif.

2. Koagulasi dan Flokulasi

Metode ini melibatkan penambahan bahan kimia koagulan ke dalam air untuk membantu partikel-partikel kecil menggumpal menjadi flok yang lebih besar. Flokulasi kemudian mengarahkan flok-flok ini untuk mengendap, sehingga air menjadi lebih jernih. Bahan kimia yang umum digunakan untuk koagulasi adalah tawas atau polielektrolit.

3. Reverse Osmosis

Reverse osmosis (RO) adalah metode penjernihan air yang menggunakan tekanan untuk memaksa air melewati membran semi-permeabel yang dapat menahan zat-zat terlarut. Proses ini efektif menghilangkan sebagian besar TDS (Total Dissolved Solids) dan zat-zat terlarut lainnya dari air.

Ady Water, Supplier Pasir Silika

Ady Water adalah distributor media filter air dan media filter gas di Indonesia. Jangan lewatkan kesempatan untuk memastikan kebutuhan rumah tangga atau industri Anda terpenuhi melalui produk-produk berkualitas dari Ady Water.

Hubungi kami di:

• Kontak WA sales Kartiko: 0822 1620 7911
• Email: adywater@gmail.com

Alamat Ady Water:

• Kantor pusat di Bandung: Jalan Mande Raya No. 26, RT/RW 01/02 Cikadut-Cicaheum, Bandung 40194
• Kantor cabang di Jakarta Timur: Jalan Tanah Merdeka No. 80B, RT.15/RW.5 Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur 13830
• Kantor cabang di Surabaya: Kupang Panjaan I No.18, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur 60264

Produk Ady Water meliputi

• Pasir Silika / Pasir Kuarsa
• Karbon Aktif / Arang Aktif
• Pasir Aktif
• Pasir MGS
• Pasir Zeolit
• Pasir Antrasit
• Pasir Garnet
• Tawas
• PAC
• Tabung Filter Air
• Lampu UV Sterilisasi Air
• Ozone Generator
• Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
• Activated Alumina
• Katalis Desulfurisasi
• Ceramic Ball

Ady Water berdiri sejak 2012. Kami telah melayani lebih dari 7000 customer baik industri maupun rumah tangga. Diantara customer yang sudah pernah beli / berlangganan ke Ady Water:

• PDAM di berbagai kota di Indonesia
• PLTU di berbagai kota di Indonesia
• Industri Petrokimia
• Industri AMDK
• Industri Food & Beverage
• Industri Farmasi
• Industri Bahan Kimia
• Industri Minyak dan Gas
• Hotel
• Restauran
• Kolam Renang
• Depot Air Minum Isi Ulang
• Tempat Ibadah
• Universitas, Sekolah, dan Pesantren
• Rumah Tangga

Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.

Catalog