Whatsapp

Macam-Macam Chemical dalam Penjernihan Air

Proses penjernihan air merupakan langkah penting untuk mengubah air mentah menjadi air bersih yang aman untuk dikonsumsi dan digunakan dalam berbagai keperluan. Salah satu metode yang umum digunakan dalam penjernihan air adalah dengan menggunakan bahan kimia tertentu.

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan berbagai macam bahan kimia yang sering digunakan dalam proses penjernihan air, termasuk pengertian, manfaat, dan cara kerjanya.

I. PAC (PolyAluminium Chloride)

PAC penjernih air

PAC atau PolyAluminium Chloride adalah salah satu jenis bahan kimia yang digunakan dalam proses penjernihan air. Ini adalah senyawa kimia berbasis aluminium dan klorin yang berfungsi untuk mengkoagulasi partikel-partikel kecil dalam air.

Proses koagulasi ini membantu partikel-partikel tersebut menggumpal menjadi ukuran yang lebih besar, memudahkan pemisahan dari air melalui proses pengendapan atau penyaringan.

PAC umumnya digunakan sebagai langkah awal dalam proses penjernihan air. Bahan kimia ini membantu menghilangkan partikel koloid dan partikel-partikel terlarut seperti lumpur, tanah, dan mikroorganisme yang ada dalam air mentah.

Penggunaan PAC membantu mempercepat proses pengendapan dan memungkinkan partikel-partikel besar yang tergumpal lebih mudah untuk diendapkan atau dihilangkan.

II. Tawas

Tawas, juga dikenal sebagai aluminium sulfate, adalah bahan kimia yang digunakan dalam proses koagulasi dalam penjernihan air. Tawas biasanya digunakan bersamaan dengan PAC atau bahan koagulan lainnya.

Fungsi utama tawas adalah membantu partikel-partikel yang lebih kecil menggumpal menjadi partikel yang lebih besar sehingga dapat dengan mudah diendapkan atau disaring dari air.

Selain itu, tawas juga memiliki efek penetralan alkalinitas dalam air, yang membantu mengatur tingkat keasaman air untuk menciptakan lingkungan yang optimal bagi proses penjernihan. Dalam beberapa kasus, tawas juga dapat membantu menghilangkan warna dan bau yang tidak sedap dari air.

III. Water Decoloring Agent (DCA)

Decoloring Agent adalah bahan kimia yang digunakan untuk menghilangkan warna dari air limbah, terutama air yang terkontaminasi oleh zat warna dari berbagai sumber, seperti industri. DCA bekerja dengan memberikan sejumlah besar kation, yang akan menetralkan muatan negatif pada molekul-molekul zat warna, dan pada saat yang sama berinteraksi dengan flok hasil hidrolisis.

Hal ini membuat zat warna dapat diadsorpsi dan diendapkan dari air, sehingga tujuan pemutihan dapat tercapai.

Zat warna yang terdapat dalam limbah industri, jika tidak diolah dengan baik, dapat mencemari sumber daya air yang dapat digunakan kembali.

Bagi pabrik dengan pasokan air yang terbatas, DCA dapat menjadi solusi yang efektif dengan memungkinkan daur ulang air limbah industri menjadi air proses. Decoloring Agent digunakan untuk mengatasi masalah ini dengan menghilangkan zat warna secara efektif dari air limbah industri.

IV. Polymer Kationik Anionik

Polimer kationik anionik adalah jenis bahan kimia yang digunakan dalam proses flokulasi dan koagulasi dalam penjernihan air. Polimer ini membantu mengumpulkan partikel-partikel kecil dalam air menjadi gumpalan-gumpalan yang lebih besar, yang memudahkan proses pengendapan atau penyaringan.

Polimer kationik anionik juga dapat membantu meningkatkan efisiensi proses pengendapan, terutama dalam mengatasi partikel-partikel yang bersifat repulsif dan sulit diendapkan.

Polimer kationik anionik digunakan dalam kombinasi dengan bahan koagulan lainnya, seperti PAC atau tawas, untuk menciptakan efek yang lebih optimal dalam proses penjernihan air.

Polimer ini membantu meningkatkan efisiensi penghilangan partikel-partikel yang terlarut dan terkoloid dalam air, sehingga menghasilkan air yang lebih jernih dan bersih.

V. FeCl3 (Ferric Chloride)

FeCl3 atau ferric chloride adalah bahan kimia yang digunakan dalam proses penjernihan air untuk tujuan koagulasi dan penghilangan zat-zat tertentu dalam air. Ferric chloride terutama digunakan untuk menghilangkan fosfat dan beberapa kontaminan logam berat dari air.

Bahan kimia ini bekerja dengan membentuk flok yang mengandung kontaminan tertentu, yang kemudian dapat diendapkan dan dihilangkan dari air melalui proses pengendapan atau penyaringan.

Ferric chloride juga dapat membantu dalam menghilangkan bau dan rasa yang tidak sedap dari air, serta membantu dalam mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme yang dapat mengkontaminasi air.

Namun, penggunaan ferric chloride harus diatur dengan hati-hati, mengingat efeknya yang dapat meningkatkan kadar zat besi dalam air.

Kesimpulan

Proses penjernihan air melibatkan penggunaan berbagai macam bahan kimia yang memiliki fungsi khusus untuk menghilangkan kontaminan, zat warna, dan partikel-partikel tidak diinginkan dari air.

Dari PAC untuk koagulasi hingga tawas untuk penyetelan pH, serta DCA untuk penghilangan warna, polimer kationik anionik untuk flokulasi, dan FeCl3 untuk penghilangan fosfat dan logam berat, masing-masing bahan kimia memiliki peran penting dalam menciptakan air yang bersih, aman, dan bermutu tinggi untuk berbagai keperluan manusia.

advertise
advertise
advertise
advertise