Whatsapp

Apa yang Dimaksud Dengan Air Tanah?

Pengertian Air Tanah

Secara sederhana, yang dimaksud dengan air tanah adalah sejumlah air yang terdapat di bawah permukaan bumi, tersimpan di dalam lapisan batuan atau pasir yang disebut akuifer.

Proses pembentukan air tanah ini berawal dari air hujan yang turun ke permukaan bumi.

Sebagian besar air hujan akan mengalir di permukaan tanah membentuk sungai, danau, atau rawa yang kita kenal sebagai air permukaan.


Di bawah permukaan tanah, terdapat lapisan tanah atau batuan yang memiliki kapasitas menyerap air yang disebut zona jenuh.

Ketika sebagian air hujan meresap ke dalam tanah melalui pori-pori atau rekahan-rekahan di batuan, air ini mengisi zona jenuh dan membentuk air tanah.

Bagaimana Cara Pengumpulan Air Tanah?

Ada beberapa cara untuk mengumpulkan air tanah. Cara paling umum adalah dengan menggunakan sumur-sumur dangkal yang mencapai lapisan akuifer dangkal.

Sumur-sumur ini memiliki kedalaman yang relatif lebih pendek dan biasanya ditemukan di daerah perkotaan atau pedesaan sebagai sumber air untuk kebutuhan sehari-hari.

Selain sumur dangkal, ada juga sumur dalam yang mencapai lapisan akuifer yang lebih dalam, seperti artesis.

Sumur-sumur ini memiliki kandungan air yang lebih melimpah dan sering digunakan untuk kebutuhan industri atau irigasi pertanian.

Apa Peran Penting Air Tanah?

Air tanah memiliki peran yang sangat penting dalam menyokong kehidupan dan ekosistem di sekitarnya. Beberapa peran penting air tanah adalah:

  • Sumber Air Bersih: Air tanah merupakan salah satu sumber air bersih yang penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
  • Menjaga Keseimbangan Ekosistem: Air tanah mempengaruhi keseimbangan ekosistem di sekitarnya, seperti menyuplai air pada vegetasi dan menjaga kelembaban tanah.
  • Mendukung Irigasi Pertanian: Air tanah digunakan dalam irigasi pertanian untuk memenuhi kebutuhan air tanaman.
  • Mengurangi Risiko Kekeringan: Air tanah dapat berperan sebagai cadangan air ketika terjadi musim kemarau atau kekeringan.

Ancaman Terhadap Air Tanah

Meskipun air tanah memiliki peran yang penting, sumber air ini juga rentan terhadap berbagai ancaman.

Salah satu ancaman utama adalah penurunan kualitas air tanah akibat polusi. Aktivitas manusia, seperti industri, pertanian, dan penggunaan bahan kimia beracun, dapat mencemari air tanah dan mengancam ketersediaan air bersih di masa depan.

Penurunan tingkat air tanah juga menjadi ancaman serius, terutama di daerah-daerah dengan tingkat pengambilan air yang tinggi dan minimnya sumber air tanah yang diisi kembali oleh air hujan.

Overpomping atau pemompaan berlebihan dapat menyebabkan penurunan permukaan air tanah yang berakibat pada penurunan produksi air dari sumur-sumur.


Darimana Asal Air Tanah?

Proses pembentukan air tanah berawal dari air hujan yang turun ke permukaan bumi. Sebagian besar air hujan yang jatuh ke bumi akan mengalir di permukaan tanah membentuk sungai, danau, atau rawa yang kita kenal sebagai air permukaan.

Namun, ada sebagian kecil air hujan yang meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah atau rekahan-rekahan di batuan.

Infiltrasi Air Hujan ke Dalam Tanah

Saat air hujan jatuh ke permukaan tanah, sebagian air akan meresap melalui proses infiltrasi. Infiltrasi adalah proses pergerakan air dari permukaan tanah ke dalam tanah atau batuan melalui pori-pori dan celah-celahnya.

Kecepatan infiltrasi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis tanah atau batuan, kelembaban tanah, curah hujan, dan tata guna lahan.

Setelah proses infiltrasi terjadi, air akan terakumulasi di lapisan tanah atau batuan yang memiliki kapasitas menyerap air yang disebut sebagai zona jenuh.

Di zona jenuh inilah air berkumpul dan membentuk air tanah yang dapat diambil melalui sumur-sumur atau pemompaan.

Zona Jenuh dan Zona Tidak Jenuh

Zona jenuh adalah lapisan tanah atau batuan yang mengandung air dalam jumlah yang maksimum. Pori-pori dan celah di zona jenuh telah terisi penuh dengan air.

Di atas zona jenuh, terdapat lapisan tanah atau batuan yang masih memiliki pori-pori yang berisi campuran antara air dan udara. Lapisan ini disebut zona tidak jenuh.

Perbedaan antara zona jenuh dan zona tidak jenuh sangat penting dalam pengelolaan sumber daya air tanah.

Air tanah yang dapat diambil untuk kebutuhan manusia biasanya berasal dari zona jenuh, sementara zona tidak jenuh berperan sebagai penyimpan cadangan air yang akan mengisi zona jenuh saat terjadi penurunan tingkat air tanah.

Peran Vegetasi dalam Proses Infiltrasi

Vegetasi atau tumbuhan juga berperan dalam proses infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Akar tumbuhan dapat membantu membuka dan memperbesar pori-pori tanah, sehingga memudahkan air untuk meresap ke dalam tanah.

Selain itu, tumbuhan juga dapat menyerap sebagian air melalui akar-akarnya dan menguapkannya ke atmosfer melalui proses transpirasi.

Proses transpirasi ini mengurangi jumlah air yang mengalir di permukaan tanah sebagai limpasan permukaan dan meningkatkan tingkat infiltrasi air ke dalam tanah.

Oleh karena itu, vegetasi memiliki peran penting dalam menjaga kualitas dan kuantitas air tanah serta menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar sumber air tanah.

Perbedaan antara Air Permukaan dan Air Tanah

Air permukaan terletak di atas permukaan tanah dan bisa dilihat dengan mata telanjang, seperti sungai, danau, rawa, dan laut, sementara air tanah terletak di bawah permukaan tanah, dalam lapisan batuan atau tanah yang disebut sebagai akuifer.


Ciri-ciri Air Tanah

Air tanah memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari sumber air lainnya. Ciri-ciri ini dapat memberikan petunjuk mengenai kualitas dan kondisi air tanah. Berikut adalah beberapa ciri-ciri air tanah yang perlu diperhatikan:

  • Warna Air Tanah: Warna air tanah dapat memberikan informasi tentang kandungan yang ada di dalamnya. Sebagai contoh, air tanah yang berwarna kecokelatan biasanya mengandung lumpur atau partikel padat lainnya. Sementara itu, air tanah yang berwarna kuning atau oranye dapat menandakan adanya kandungan besi. Tapi untuk air yang dalam bisa juga berwarna bening, meskipun belum tentu tidak mengandung kontaminan.
  • Transparansi Air Tanah: Transparansi atau kejernihan air tanah menggambarkan sejauh mana cahaya dapat menembus air tanah. Air tanah yang transparan menunjukkan sedikit atau tidak adanya partikel padat atau zat-zat terlarut yang mengganggu visibilitas.
  • Rasa dan Bau: Air tanah yang baik seharusnya tidak memiliki rasa apa pun dan tidak berbau. Jika air tanah memiliki rasa atau bau yang aneh, bisa jadi mengandung zat-zat terlarut atau kontaminan yang tidak diinginkan.
  • Suhu Air Tanah: Suhu air tanah biasanya lebih stabil daripada air permukaan. Pada musim panas, suhu air tanah bisa lebih dingin daripada suhu udara, sementara pada musim dingin bisa lebih hangat.
  • Kandungan Mineral: Air tanah dapat mengandung berbagai mineral dari lapisan batuan atau tanah yang dilaluinya. Beberapa mineral tersebut dapat memberikan rasa, warna, atau mempengaruhi kualitas air tanah.


Apakah Air Tanah Itu Bersih?

Kualitas air tanah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk aktivitas manusia dan kondisi lingkungan sekitar.

Oleh karena itu, menjaga kebersihan air tanah menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan ketersediaan air bersih yang aman dan bermanfaat bagi semua.

Pengaruh Aktivitas Manusia

Aktivitas manusia, seperti pertanian, industri, dan kegiatan domestik, dapat berkontribusi pada pencemaran air tanah. Beberapa faktor yang mempengaruhi kebersihan air tanah akibat aktivitas manusia antara lain:

  • Pencemaran Sumber Terbuka: Limbah cair dari industri atau rumah tangga yang tidak diolah dengan baik dapat mencemari sumber air permukaan, dan akhirnya meresap ke dalam tanah dan mencemari air tanah.
  • Penggunaan Pestisida dan Pupuk Kimia: Penggunaan pestisida dan pupuk kimia dalam pertanian dapat menyebabkan pencemaran air tanah dengan zat-zat berbahaya.
  • Limba Air Sanitasi: Limbah dari sistem sanitasi yang tidak ditangani dengan baik dapat mencemari air tanah, terutama di daerah-daerah dengan sistem pembuangan limbah yang tidak memadai.
  • Penyimpanan Bahan Kimia: Penyimpanan bahan kimia secara tidak aman atau tumpahan bahan kimia dapat mencemari air tanah di sekitarnya.




advertise
advertise
advertise
advertise