Whatsapp

Cara Menurunkan TDS Air Sumur Bor?

Apa Itu TDS?

Salah satu parameter penting yang digunakan untuk menilai kualitas air adalah Total Dissolved Solids (TDS) atau Total Padatan Terlarut.

TDS merupakan singkatan dari Total Dissolved Solids, yang mengacu pada jumlah total padatan yang terlarut dalam air. Padatan ini terdiri dari mineral, garam, logam, ion, dan senyawa lainnya yang dapat ditemukan dalam air.

Proses alami seperti erosi, mineralisasi, dan dekomposisi organik dapat menyebabkan peningkatan TDS dalam sumber air.





Berapa TDS Air yang Baik?

Nilai TDS yang baik tergantun dari tujuan air tersebut. Karena air yang berbeda memiliki syarat nilai TDS yang berbeda.

Misalnya TDS untuk air boiler, semakin sedikit menuju angka nol semakin baik. Sementara TDS untuk air minum manusia berbeda.

1. Tingkat TDS yang Aman untuk Dikonsumsi

Ketika kita membicarakan tingkat TDS yang aman untuk dikonsumsi, penting untuk memahami bahwa air mengandung berbagai mineral dan senyawa yang sangat diperlukan oleh tubuh.

Oleh karena itu, memiliki sedikit TDS dalam air adalah normal dan diharapkan. Sebagai contoh, air minum yang dianggap berkualitas baik biasanya memiliki kandungan mineral seperti kalsium, magnesium, kalium, dan natrium dalam jumlah yang wajar.

Para ahli merekomendasikan agar air minum memiliki tingkat TDS di bawah 500 mg/liter.

Air dengan TDS dalam kisaran ini dianggap aman untuk dikonsumsi dan digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

Pada tingkat TDS ini, air masih tetap mengandung mineral dan senyawa yang bermanfaat bagi tubuh, namun tidak berlebihan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif pada kesehatan.

Adanya mineral dalam air minum memang memberikan beberapa manfaat bagi tubuh manusia.

Misalnya, kalsium dan magnesium dapat membantu memperkuat tulang dan gigi, serta memelihara kesehatan otot dan saraf. Selain itu, mineral dalam air juga dapat membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

2. Mengukur TDS dalam Air

Untuk mengukur tingkat TDS dalam air, dapat digunakan alat yang disebut TDS meter atau pengukur TDS. Alat ini bekerja dengan cara mengukur tingkat konduktivitas listrik air, karena semakin tinggi jumlah padatan terlarut dalam air, semakin baik air tersebut menghantarkan listrik.

TDS meter biasanya dapat dengan mudah digunakan oleh siapa saja. Cukup dengan mencelupkan ujung sensor alat ke dalam air, maka hasil pengukuran TDS akan ditampilkan di layar. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan ppm (parts per million) atau mg/liter.

Apa yang Terjadi Jika TDS Tinggi?

Tingkat Total Dissolved Solids (TDS) atau Total Padatan Terlarut dalam air dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan manusia. Meskipun air dengan sedikit TDS atau mineral dalam jumlah wajar biasanya baik untuk dikonsumsi, air dengan TDS yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Dampak tersebut dapat bervariasi, tergantung pada jenis dan konsentrasi padatan terlarut yang ada dalam air.

1. Gangguan Pencernaan

Konsumsi air dengan TDS yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa individu. Kehadiran mineral berlebih atau senyawa kimia berbahaya dalam air dapat menyebabkan mual, kram perut, dan diare.

Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap konsentrasi mineral tertentu dan mengalami masalah pencernaan setelah mengonsumsi air dengan TDS tinggi secara rutin.

Gangguan pencernaan ini dapat sangat mengganggu keseharian dan kualitas hidup, terutama jika terjadi pada tingkat yang berat.

Pada kasus yang ekstrim, konsumsi air dengan TDS tinggi yang berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi karena tubuh kesulitan menyerap air dengan baik akibat kelebihan mineral yang terlarut dalam air.

2. Gangguan Pernapasan

TDS yang tinggi dalam air juga dapat memiliki dampak negatif pada sistem pernapasan. Saat air yang mengandung TDS tinggi diuapkan, partikel-partikel terlarut tersebut dapat mengendap dalam saluran pernapasan manusia ketika dihirup.

Akibatnya, sistem pernapasan dapat mengalami iritasi, dan seseorang dapat mengalami batuk, sesak napas, atau reaksi alergi pada saluran pernapasan.

Partikel-partikel TDS yang terhirup dapat menyebabkan inflamasi pada saluran pernapasan dan paru-paru, mengganggu fungsi normal organ-organ ini.

Pada orang yang menderita asma atau alergi pernapasan, dampak ini dapat menjadi lebih parah dan menyebabkan gejala-gejala yang lebih intens.

3. Gangguan Kulit dan Alergi

Beberapa individu dengan kulit yang sensitif atau rentan terhadap alergi kulit dapat mengalami masalah kulit jika menggunakan air dengan TDS yang tinggi untuk mandi atau mencuci.

Padatan terlarut dalam air, seperti logam berat atau senyawa kimia tertentu, dapat menyebabkan reaksi alergi, ruam, gatal-gatal, atau iritasi pada kulit.

Bagi orang yang sudah memiliki masalah kulit seperti dermatitis atau eksim, paparan terhadap air dengan TDS tinggi dapat memperburuk kondisi kulit mereka.

Oleh karena itu, sangat penting bagi individu yang rentan terhadap masalah kulit untuk menggunakan air yang telah disaring atau memiliki tingkat TDS yang lebih rendah untuk mandi atau mencuci.

4. Beban Ginjal

Mengonsumsi air dengan TDS yang tinggi secara teratur juga dapat meningkatkan beban kerja ginjal. Ginjal bertanggung jawab untuk menyaring zat-zat berbahaya dan limbah dari darah, dan kemudian mengeluarkannya melalui urin.

Jika air yang diminum memiliki konsentrasi mineral yang tinggi, ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaring dan menghilangkan mineral-mineral tersebut dari tubuh.

Dalam jangka panjang, beban kerja yang berlebihan pada ginjal dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal atau bahkan penyakit ginjal.

Orang yang sudah menderita penyakit ginjal atau memiliki riwayat keluarga dengan masalah ginjal harus lebih berhati-hati dengan konsumsi air yang mengandung TDS tinggi.

Bagaimana Cara Menurunkan TDS Air Sumur Bor?

Sumur bor merupakan salah satu sumber air yang dapat diandalkan, terutama di daerah pedesaan. Namun, air yang berasal dari sumur bor seringkali memiliki Total Dissolved Solids (TDS) yang tinggi.

Tingginya kandungan TDS ini dapat menyebabkan air menjadi tidak enak diminum dan memiliki dampak negatif pada kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara-cara untuk menurunkan TDS dalam air sumur bor agar dapat menjadi air yang aman dan sehat untuk digunakan.

1. Membrane Reverse Osmosis (RO)

Metode Reverse Osmosis (RO) adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi TDS dalam air sumur bor. Proses ini melibatkan penggunaan tekanan untuk memaksa air melalui membran semi-permeabel.

Membran ini hanya memungkinkan molekul air untuk melewati, sementara padatan terlarut dan kontaminan lainnya dihambat dan dibuang.

Hasilnya adalah air yang telah dibebaskan dari banyak mineral dan senyawa, sehingga tingkat TDS-nya menurun secara signifikan.

Air yang telah melalui proses RO biasanya memiliki kualitas yang lebih baik, bebas dari bau, rasa, dan partikel-partikel terlarut yang tidak diinginkan.

Proses RO memerlukan instalasi perangkat khusus yang terdiri dari pre-filter, membran RO, dan pasca-filter. Proses ini cukup efisien dalam mengurangi TDS, namun perangkat RO memerlukan perawatan rutin untuk menjaga kinerjanya.

Jika dioperasikan dengan benar dan dipelihara dengan baik, RO dapat menjadi solusi yang sangat baik untuk memperoleh air sumur bor dengan kualitas yang baik dan rendah TDS.

2. Teknologi Destilasi

Destilasi adalah salah satu metode yang telah lama digunakan untuk menghasilkan air murni dari air biasa. Proses destilasi melibatkan pemanasan air hingga mendidih untuk mengubahnya menjadi uap air.

Uap air tersebut kemudian dikondensasikan kembali menjadi air cair dalam wadah terpisah.

Dalam proses destilasi, sebagian besar mineral dan padatan terlarut tertinggal dalam wadah pemanas, sehingga air yang dihasilkan memiliki TDS yang lebih rendah daripada air asalnya.

Proses destilasi efektif dalam menghilangkan berbagai kontaminan dari air, termasuk TDS, logam berat, dan senyawa organik.

Keuntungan menggunakan teknologi destilasi adalah hasil air yang benar-benar murni, tanpa mengandung mineral yang biasanya terdapat dalam air sumur bor.

Namun, perlu diingat bahwa proses destilasi memerlukan energi yang cukup tinggi untuk memanaskan air hingga mendidih, sehingga dapat menjadi kurang efisien jika digunakan untuk produksi air dalam jumlah besar.

3. Resin Kation Anion untuk Demineralisasi

Metode demineralisasi menggunakan resin kation dan anion untuk menurunkan konsentrasi ion dalam air sumur bor.

Proses ini bertujuan untuk mengikat dan menghilangkan ion-ion yang mengandung TDS tinggi, seperti kalsium, magnesium, natrium, dan lain-lain.

Resin kation adalah jenis resin yang memiliki muatan positif dan berfungsi untuk mengikat ion-ion kation seperti kalsium dan magnesium. Sementara itu, resin anion memiliki muatan negatif dan berfungsi untuk mengikat ion-ion anion seperti klorida dan sulfat.

Penggunaan resin kation dan anion dalam sistem demineralisasi dapat secara signifikan mengurangi kandungan TDS dalam air sumur bor. Namun, resin perlu di-regenerasi secara berkala untuk mengembalikan daya serapnya.

Proses regenerasi ini memerlukan penggunaan larutan kimia yang sesuai dan juga dapat mempengaruhi biaya operasional sistem.

Apakah Air Sumur Bor Bisa Dikonsumsi?

Sebagai sumber air yang umum digunakan di daerah pedesaan maupun perkotaan, air sumur bor dapat menjadi pilihan yang baik untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

Namun, sebelum mengonsumsi air sumur bor, penting untuk memastikan bahwa air tersebut telah melalui proses filtrasi dan pengujian yang tepat untuk memastikan keamanan dan kualitasnya.

1. Uji Kualitas Air Sumur Bor

Langkah pertama yang penting sebelum mengonsumsi air sumur bor adalah melakukan pengujian kualitas air. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan kandungan air, termasuk tingkat TDS, kandungan bakteri, logam berat, dan senyawa kimia lainnya.

Pengujian kualitas air dapat dilakukan oleh laboratorium yang memiliki sertifikasi dan peralatan yang tepat untuk mengukur berbagai parameter air.

Beberapa parameter penting yang diukur dalam pengujian termasuk pH, konsentrasi logam berat seperti besi dan mangan, serta tingkat keasaman (alkalinitas) air.

Jika hasil pengujian menunjukkan bahwa air sumur bor memiliki TDS yang tinggi atau mengandung kontaminan berbahaya, langkah selanjutnya adalah melakukan langkah-langkah untuk menurunkan TDS dan meningkatkan kualitas air agar dapat digunakan dan dikonsumsi dengan aman.

2. Proses Filtrasi

Proses filtrasi adalah langkah krusial dalam memastikan air sumur bor bisa dikonsumsi dengan aman. Melalui proses filtrasi, air dapat disaring dari berbagai kontaminan dan TDS yang tinggi sehingga menghasilkan air yang bersih dan sehat.

Ada beberapa metode filtrasi yang bisa digunakan untuk membersihkan air sumur bor, seperti Reverse Osmosis (RO), distilasi, dan menggunakan karbon aktif. Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing dan dapat dipilih berdasarkan kondisi air dan tingkat TDS yang ada.

Proses filtrasi harus dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan perangkat yang tepat untuk memastikan bahwa air benar-benar bersih dari kontaminan yang berbahaya.

Penting juga untuk secara rutin memeriksa dan membersihkan perangkat filtrasi agar tetap berfungsi dengan optimal.

3. UV Sterilisasi

Meskipun telah melalui proses filtrasi, air sumur bor dapat tetap mengandung mikroorganisme dan bakteri. Oleh karena itu, langkah selanjutnya adalah melakukan UV sterilisasi untuk membunuh mikroorganisme yang ada dalam air.

UV sterilisasi menggunakan sinar ultraviolet untuk merusak DNA mikroorganisme, sehingga mereka kehilangan kemampuan untuk berkembang biak dan menjadi tidak aktif.

Proses ini tidak menambahkan bahan kimia ke dalam air, sehingga air tetap alami dan aman untuk dikonsumsi.

UV sterilisasi merupakan metode yang sangat efektif dalam menghilangkan kontaminan biologis dalam air.

Namun, perlu diingat bahwa UV sterilisasi hanya bekerja pada mikroorganisme dan bakteri, bukan untuk menghilangkan TDS atau kontaminan lainnya.

4. Penggunaan Tabung Softener Air

Tabung softener air merupakan perangkat yang berguna untuk mengurangi tingkat kekerasan air.

Kekerasan air disebabkan oleh kandungan kalsium dan magnesium yang tinggi, yang dapat menyebabkan kerak pada peralatan rumah tangga dan membuat air terasa tidak enak.

Dengan menggunakan tabung softener air, kalsium dan magnesium dalam air dapat diikat oleh resin yang terdapat dalam tabung, sehingga air menjadi lebih lunak dan bebas dari kerak.

Hal ini juga dapat memberikan rasa yang lebih baik pada air dan membuatnya lebih enak untuk dikonsumsi.





advertise
advertise
advertise
advertise